Sabtu, 17 September 2011

Dosa-Dosa Besar

Dosa, baik besar maupun kecil, sebisa mungkin manusia menghindarinya. Umat Islam yang bertakwa sejatinya adalah umat yang selalu mengerjakan perintah Allah swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Larangan-larangan itulah yang akan menimbulkan dosa bila kita melakukannya.
Diantara larangan-larangan itu merupakan jenis-jenis dosa besar, yaitu:
  • Syirik
Syirik merupakan dosa terbesar karena telah meyekutukan Allah swt. orang yang syirik tidak akan diampuni Allah swt kecuali ia bertobat sebelum meninggal. Contoh syirik yaitu menyembah Tuhan selain Allah swt, mempercayai ramalan, menggunakan jimat, dan berdoa di kuburan untuk memohon sesuatu. Hal tersebut merupakan kesesatan yang menimbulkan dosa besar.
Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’ :116)
Selain itu, dalil-dalil berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw sebagai berikut:
“Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw.” (Abu Dawud)
“Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik.” (HR. Ibnu Majah)
“Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, “Apakah penebusannya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau.” (HR. Ahmad)
  • Durhaka kepada Ibu dan Bapak (orang tua)
Ibu dan bapak adalah kedua orangtua kita yang harus selalu kita hormati. Oleh karena itu, termasuk dosa besar bila seseorang mencaci maki ayah dan ibunya.
“Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya).” (Mutafaq’alaih)
  • Meninggalkan sholat
Sholat merupakan rukun islam yang kedua, di mana sholat adalah kewajiban setiap muslim. Bila tidak mengerjakan sholat, sudah tentu akan dosa besar. Sama juga dengan apabila menginggalkan kewajiban lainnya dalam rukun islam seperti puasa, zakat, dan haji (bagi yang mampu).
Dalil tentang tidak mengerjakan sholat termasuk ke dalam dosa besar yaitu terdapat dalam QS. Al-Muddatstsir ayat 42-42, yang artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab:” Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”
  • Membunuh manusia yang tidak berdosa
Membunuh adalah menghilangkan nyawa manusia, sedangkan yang berhak atas nyawa manusia hanyalah Allah swt. Allah swt berfirman: ”Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An Nisaa:93)
  • Bunuh diri
Sama seperti membunuh manusia yang tidak berdosa, bunuh diri juga merupakan usaha untuk menghilangkan nyawa manusia sebagai ciptaan Allah swt. Allah swt berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (An Nisaa:29)
  • Berzina
Berzina merupakan dosa besar yang sangat berat hukumannya di akhirat nanti. Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya menjauhi diri dari zina. Firman Allah swt:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ :32)
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur:2)
  • Murtad
Murtad adalah keluar dari agama Islam dan berpindah kepada agama lain. Orang yang murtad akan mendapatkan murka Allah. Seseorang menjadi murtad disebabkan karena tidak lagi percaya dan mengakui Allah swt, baik melalui perbuatan maupun perkataan.
Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
  • Riba
Seseorang yang melakukan praktek riba akan masuk ke dalam golongan orang yang berdosa besar. Yang termasuk dalam praktek riba antara lain meminjamkan uang dengan bunga sehingga bayarannya berlipat, serta menjual barang kredit dengan bunga atau persentase tertentu. Sama dengan jenis dosa besar yang lain, orang yang melakukan praktek riba dan tidak bertobat neraka jaminannya. Naudzubillahiminzalik.
Allah swt berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah:275)
  • Menyerupai lawan jenis, homoseks, berzina dengan hewan
Hal ini sesuai dengan hadits berikut:
Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
  • Mengurangi takaran atau timbangan ketika berdagang
Hal ini tentu saja sangat merugikan para pembeli. Pedagang yang mengurangi takaran atau timbangan hanya memikirkan dirinya sendiri serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Padahal hal tersebut merupakan bentuk kecurangan yang dibenci Allah swt. “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al Muthaffifin:1-3)
  • Minum Khamar/minuman keras dan berjudi
Khmar atau minuman keras seperti bir dan minuman berakohol lainnya haram bagi umat Islam, sehingga termasuk ke dalam dosa besar. Firman Allah swt: “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”  (QS. Al-Mai’dah:90)
“Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak).” (HR. Ahmad)
  • Mencuri
Mencuri adalah perbuatan tercela yang tentu saja haram hukumnya. Mencuri, merampok, dan mencopet sama saja mengambil hak orang lain. Termasuk pula korupsi. Hal tersebut adalah dosa besar yang akan bila dilakukan tentu saja akan mendapatkan siksaan dari Allah swt, sebagaimana dalam firman-Nya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mai’dah:38)
  • Tidak Mau Menjalankan hukum Allah swt
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah swt: “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Mai’dah:47).
Sungguh ironis bila umat Islam berpaling dari hukum Allah swt dan lebih memilih untuk menggunakan hukum yang dibuat oleh manusia.
  • Berdusta
Berdusta atau berbohong merupakan salah satu tanda orang yang munafik. Perbuatan tercela ini haram hukumnya dan wajib dijauhi. Segala sesuatu yang diucapkan seseorang itu akan dimintakan pertanggungjawabannya di hari akhir nanti.
Firman Allah swt:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”. (QS. Al Isra’:36)
“Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Mumtahanah:12)
  • Meniru orang kafir
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka.” (HR. Abu Dawud)
Umat islam saat ini, khususnya para remaja gemar sekali meniru orang kafir yang dilihatnya dari film ataupun sinetron. Kerap kita lihat pemuda dan pemudi islam terjebak dalam arus gaya hidup seperti kaum kafir seperti berpacaran, mengumbar aurat, hingga pergaulan bebas ataupun berzina.
  • Merendahkan dan menghina sesama muslim
Hal ini sesuai dengan firman Allah swt: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujuraat:11)
  • Buruk sangka dan bergunjing
Firman Allah swt: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” QS. Al Hujuraat:12)
  • Bermegah-megahan dan menghambur-hamburkan uang
Bermegah-megahan dan menghambur-hamburkan uang dapat membuat orang yang melakukannya lupa kepada Allah swt. Allah swt tidak menyukai hal tersebut. Lebih baik untuk hidup sederhana dan tidak boros, apalagi bila sebagian harta yang kita punya disedehkan kepada orang yang membutuhkannya.
Oleh karena itu, Allah swt melarang umat Islam untuk hidup boros, menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat, serta hidup bermegah-megahan. Firman Allah swt:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Israa’:26-27)
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)” (QS. At-Takatsur:1-3)
  • Memutus silaturahmi
Memutus silaturahmi keluarga merupakan hal yang dibenci Allah swt. Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan (ar-rahim). (HR al-Bukhari dan Muslim).
Hendaknya kita selalu saling menyayangi dan menghindari permusuhan, baik dalam keluarga maupun terhadap sesama muslim. Allah swt juga telah memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik kepada kerabat atau keluarga. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS. An-Nisa:36)
  • Tidak beristinja sehabis buang air kecil
Air seni manusia merupakan najis yang harus dibersihkan sehabis membuang air kecil. Bila tidak dibersihkan atau dibasuh dengan air, maka haram hukumnya dan akan mendapatkan siksaan di kubur.
Ibnu Abbas berkata, “Nabi Muhammad saw melewati salah satu dinding dari dinding-dinding Madinah atau Mekah, lalu beliau mendengar dua orang manusia yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi Muhammad saw lalu bersabda,’ Sesungguhnya, mereka benar-benar sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Yang seorang tidak bersuci dalam kencing dan yang lain berjalan ke sana ke mari dengan menebar fitnah (mengadu domba / memprovokasi).’ Beliau kemudian meminta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua, dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, mengapakah engkau berbuat ini?’ Beliau bersabda, ‘Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah pelepah itu belum kering.’” (HR Bukhari)
Dalam hadits di atas, berdosa pula bagi orang yang suka mengadu domba dan memfitnah.
  • Memiliki penyakit hati
Penyakit hati yang dimaksud adalah sombong, riya, kikir, dengki, dan lain sebagainya. Firman Allah swt:
(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Al-Mu’min:76)
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Anfaal:47)
Demikianlah macam-macam dosa besar yang diharamkan bagi umat Islam. Semoga kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah swt atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Insya Allah, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa orang yang bertaubat kepada-Nya. “Dan minta ampunlah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah:199).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Belajar. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Blogger Showcase