Diantara larangan-larangan itu merupakan jenis-jenis dosa besar, yaitu:
- Syirik
Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’ :116)
Selain itu, dalil-dalil berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw sebagai berikut:
“Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw.” (Abu Dawud)
“Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik.” (HR. Ibnu Majah)
“Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, “Apakah penebusannya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau.” (HR. Ahmad)
- Durhaka kepada Ibu dan Bapak (orang tua)
“Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya).” (Mutafaq’alaih)
- Meninggalkan sholat
Dalil tentang tidak mengerjakan sholat termasuk ke dalam dosa besar yaitu terdapat dalam QS. Al-Muddatstsir ayat 42-42, yang artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab:” Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”
- Membunuh manusia yang tidak berdosa
- Bunuh diri
- Berzina
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ :32)
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur:2)
- Murtad
Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
- Riba
Allah swt berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah:275)
- Menyerupai lawan jenis, homoseks, berzina dengan hewan
Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
- Mengurangi takaran atau timbangan ketika berdagang
- Minum Khamar/minuman keras dan berjudi
“Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak).” (HR. Ahmad)
- Mencuri
- Tidak Mau Menjalankan hukum Allah swt
Sungguh ironis bila umat Islam berpaling dari hukum Allah swt dan lebih memilih untuk menggunakan hukum yang dibuat oleh manusia.
- Berdusta
Firman Allah swt:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”. (QS. Al Isra’:36)
“Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Mumtahanah:12)
- Meniru orang kafir
Umat islam saat ini, khususnya para remaja gemar sekali meniru orang kafir yang dilihatnya dari film ataupun sinetron. Kerap kita lihat pemuda dan pemudi islam terjebak dalam arus gaya hidup seperti kaum kafir seperti berpacaran, mengumbar aurat, hingga pergaulan bebas ataupun berzina.
- Merendahkan dan menghina sesama muslim
- Buruk sangka dan bergunjing
- Bermegah-megahan dan menghambur-hamburkan uang
Oleh karena itu, Allah swt melarang umat Islam untuk hidup boros, menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat, serta hidup bermegah-megahan. Firman Allah swt:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Israa’:26-27)
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)” (QS. At-Takatsur:1-3)
- Memutus silaturahmi
Hendaknya kita selalu saling menyayangi dan menghindari permusuhan, baik dalam keluarga maupun terhadap sesama muslim. Allah swt juga telah memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik kepada kerabat atau keluarga. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS. An-Nisa:36)
- Tidak beristinja sehabis buang air kecil
Ibnu Abbas berkata, “Nabi Muhammad saw melewati salah satu dinding dari dinding-dinding Madinah atau Mekah, lalu beliau mendengar dua orang manusia yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi Muhammad saw lalu bersabda,’ Sesungguhnya, mereka benar-benar sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Yang seorang tidak bersuci dalam kencing dan yang lain berjalan ke sana ke mari dengan menebar fitnah (mengadu domba / memprovokasi).’ Beliau kemudian meminta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua, dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, mengapakah engkau berbuat ini?’ Beliau bersabda, ‘Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah pelepah itu belum kering.’” (HR Bukhari)
Dalam hadits di atas, berdosa pula bagi orang yang suka mengadu domba dan memfitnah.
- Memiliki penyakit hati
(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. Al-Mu’min:76)
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Anfaal:47)
Demikianlah macam-macam dosa besar yang diharamkan bagi umat Islam. Semoga kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah swt atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Insya Allah, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa orang yang bertaubat kepada-Nya. “Dan minta ampunlah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah:199).
0 komentar:
Posting Komentar