Sabtu, 17 September 2011

Allah swt pun Sangat Heran

Allah swt adalah zat yang Maha Sempurna. Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang jelas, samar, maupun tersembunyi. Allah swt Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersurat maupun yang tersirat, yang di dalam hati, di dalam kepala, maupun yang terucap melalui lisan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat sembunyi maupun tersembunyi dari pengawasan Allah swt, segalanya terlihat dan terdengar dengan jelas. Tapi pernahkah kita berpikir atau bertanya, pernahkah Allah swt yang Maha Sempurna itu merasa heran kepada sesuatu atau seseorang?
Secara logika, harusnya tidak ada yang perlu diherankan oleh Allah swt. Karena DIA telah mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi, akan terjadi, dan tidak akan terjadi. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Allah swt pun ternyata telah mengakui bahwa DIA memiliki rasa heran terhadap keturunan Adam dalam beberapa hal. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya:
  1. Wahai manusia, Aku sangat heran kepada seseorang yang mempercayai pastinya kematian, tetapi mengapa ia masih selalu bersenang-senang saja (tidak mempersiapkannya).
  2. Aku sangat heran terhadap seseorang yang mempercayai adanya perhitungan (pemeriksaan) seluruh amal perbuatannya (waktu di dunia), tetapi mengapa ia masih gigih mengumpulkan harta (dengan jalan yang bathil).
  3. Aku sangat heran terhadap seseorang yang akan bertempat di dalam kubur, tetapi mengapa ia masih tertawa-tawa saja (tidak mempersiapkannya).
  4. Aku sangat heran terhadap seseorang yang mempercayai adanya hari akhirat, tetapi mengapa ia masih bersantai-santai saja di dunia ini (tidak beramal sholeh).
  5. Aku sangat heran terhadap seseorang yang mempercayai bahwa dunia ini akan fana, tetapi mengapa ia masih dalam keadaan tenang-tenang saja (tidak segera beramal sholeh).
  6. Aku sangat heran terhadap seseorang yang pandai berbicara saja tetapi ia lengah (mensucikan hatinya).
  7. Aku sangat heran terhadap seseorang yang bisa membersihkan sesuatu dengan air, tetapi mengapa ia tidak membersihkan hatinya.
  8. Aku sangat heran terhadap seseorang yang pandai mengoreksi kesalahan orang lain, tetapi mengapa ia tidak mampu untuk mengoreksi dirinya sendiri.
  9. Aku sangat heran terhadap seseorang yang mengetahui bahwa Allah swt (setiap saat senantiasa) mengawasinya, tetapi mengapa ia masih saja suka berbuat jahat.
  10. Aku sangat heran terhadap seseorang yang mengetahui bahwa ia apabila mati hanya sendirian, masuk ke dalam kubur juga sendirian, mempertanggung jawabkan amal perbuatannya juga sendirian, tetapi mengapa ia masih saja bersenang-senang dengan manusia (tidak mempersiapkannya). Tiada Tuhan Yang sebenarnya selain Aku (Allah swt) dan Nabi Muhammad saw adalah utusan-Ku.
Demikianlah Rasulullah saw menyampaikan Firman Allah swt melalui sebuah hadits Qudsi. Begitu banyak kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan, baik yang sengaja maupun tidak sengaja kita lakukan, baik yang kita sadari maupun tidak kita sadari. Begitu banyak keburukan-keburukan yang telah dibungkus dengan indah dan rapih oleh syaithan laknatullah, sehingga kita tidak menyadarinya. Segalanya jadi tampak putih, segalanya jadi tampak bersih. Syaithan telah benar-benar mempermainkan kita, menipu kita, membutakan mata dan menutup telinga kita. Tanpa terasa, ternyata kita sudah berada di tengah-tengah lumpur dosa yang hitam legam.
Semoga hadits Qudsi tersebut dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua, sehingga kita dapat menyadari kekhilafan dan kealpaan kita dalam menjalani kehidupan ini, sehingga kita dapat memperbaiki diri dan menjadi manusia-manusia yang lebih baik. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Belajar. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Blogger Showcase